Oleh: Jhon Rivel
Purba
Ketika pers
membuka ruang selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai
keluhan seputar pelayanan publik dan permasalahan lainnya, berbagai keluhan pun
bermunculan. Salah satu keluhan masyarakat yang sering menghiasi media adalah
persoalan jalan berlubang dan rusak. Sehingga persoalan jalan rusak menjadi
berita yang “menarik”. Hampir-hampir setiap hari media menampilkan berita
tersebut.
Bahkan keluhan
pertama Kapoldasu baru, Irjen Wisjnu
Amat Sastro, sejak bertugas di Medan pada Maret 2011 adalah kondisi jalan
Medan-Berastagi yang tidak nyaman untuk dilalui. Tapi bagaimanapun juga,
masyarakat yang sering melalui jalan itu sudah pasti lebih mengeluh lagi.
Namun,
pemerintah kurang menanggapi keluhan masyarakat ini. Paling-paling pihak
terkait hanya menjanjikan akan segera melakukan perbaikan jalan dalam waktu
yang tak bisa ditentukan. Anggaran yang minim atau belum “cair” selalu menjadi
alasan. Padahal, persoalan itu adalah persoalan penting dan mendesak untuk
diselesaikan.
Berbeda dengan
pelayanan perusahaan swasta. Kritik dan keluhan yang disampaikan masyarakat
(konsumen) kepada perusahaan swasta langsung direspon dengan cepat melalui
klarifikasi, permintaan maaf, dan perbaikan. Karena demi menjaga nama baik
perusahaan dan kepuasan konsumen.
Sepertinya
pemerintah (pusat dan daerah) perlu banyak belajar bagaimana melayani
kepentingan masyarakat. Demi menjaga kepercayaan terhadap pemerintah dan demi
kesejahteraan rakyat. Perlu dipahami secara sadar, bahwa pemerintah adalah
pelayan masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah harus mengerahkan semua
kemampuan dan energi secara sungguh-sungguh untuk memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat. Termasuk dalam membangun jalan.
Sesungguhnya banyak
faktor yang menyebabkan jalan berlubang. Diantaranya adalah pembangunan asal
jadi atau di bawah standar kelayakan, dan jalan tersebut dilalui kendaraan yang
melebihi muatan. Pada umumnya, faktor pembangunan asal jadi adalah yang
menyebabkan ketahanan jalan menjadi rapuh.
Mengherankan,
banyak jalan yang dibangun masa Pemerintahan Kolonial Belanda pada abad ke-20
masih bagus. Tetapi di era reformasi ini, kualitas jalan yang dibangun tidak
lebih baik dari abad sebelumnya. Masyarakat sering bertanya, ada apa dengan hal
ini? Barangkali semua proyek pembangunan termasuk pembangunan jalan, sudah kena
virus Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Apa pun ceritanya, pembangunan yang
sarat praktik KKN hanya akan menghasilkan bangunan yang rapuh.
Ujung-ujungnya, masyarakatlah
(pengendara) yang menjadi korban. Jalan berlubang tentu berkontribusi pada
kemacetan, kecelakaan, pungutan liar dengan dalih memperbaiki jalan, tindakan
kriminal, kerusakan kendaraan, pemborosan energi, mengganggu kesehatan, dan
menghambat aktivitas ekonomi.
Sebagai contoh,
jalan raya dari Pematang Raya-Kaban Jahe-Medan mengalami kerusakan yang cukup
parah. Jalan ini mewakili tiga kabupaten (Simalungun, Karo, dan Deli Serdang)
dan satu kota (Medan). Ketiga kabupaten itu adalah daerah subur yang mendukung
pertanian. Tetapi masyarakat kewalahan membawa hasil pertaniannya ke kota
(Medan) karena tidak didukung infrastruktur yang memadai.
Pariwisata juga
mati suri karena selain kurangnya pengembangan industri pariwisata, kondisi
jalan juga tak mendukung. Tak ada
wisatawan yang nyamaan melakukan perjalanan jika jalannya buruk. Sehingga
wajarlah keindahaan alam Tanah Air kita, kurang dikunjungi wisatawan. Padahal
sektor wisata bisa memberikan devisa besar untuk negara ini.
Masih banyak
lagi kerugian akibat jalan yang rusak, misalnya dalam sektor perindustrian dan
perdagangan. Jika kerugian itu dikalkulasikan akan lebih besar daripada biaya
pembangunan jalan. Bukan hanya merugikan ekonomi, tetapi juga merugikan aspek
sosial, budaya, pendidikan, dan lingkungan.
Sangat
menyedihkan ketika negara ini masih belum lulus membangun jalan yang
berkualitas demi kepentingan publik. Berbeda dengan negara lain katakanlah
Jepang yang sudah teruji. Setidaknya persoalan gempa dan tsunami yang dialami
Jepang 11 Maret lalu menjadi pembelajaran bagi negara (khususnya pemerintah)
untuk membuat pembangunan yang berkualitas dan visioner. Jangankan dengan
Jepang, dengan negara jiran saja, kita sudah jauh ketinggalan.
Sebagai bangsa
besar seharusnya kita malu pada diri kita sendiri. Tapi entahlah, apakah para
pejabat di negeri ini tidak memiliki rasa malu lagi. Lihatlah banyak pejabat
tak malu mencuri uang rakyat, bersandiwara dengan mengatasnamakan hukum, asyik
jalan-jalan ke negeri orang dengan modus kunjungan kerja, politik pencitraan,
dan saling hujat-menghujat. Itulah tontonan yang tak perlu ditiru.
Ada baiknya,
jika sekali-kali para pejabat ini turun gunung. Mengunjungi masyarakat desa
(pinggiran) dengan melewati jalan rusak. Supaya mereka bisa merasakan apa yang
dirasakan rakyat selama ini. Mudah-mudahan perjalanan itu menghasilkan suatu
kemauan politik untuk mengutamakan kepentingan rakyat. Karena hanya orang yang
memahami persoalanlah yang bisa menyelesaikan persoalan.
Bagi Sumut,
perbaikan jalan sudah sangat mendesak dilakukan. Hal ini mengingat kerugian
yang ditimbulkan akibat jalan rusak. Selain itu, Sumut merupakan daerah pemicu
pertumbuhan perekonomian nasional. Sebagai daerah pertanian, Sumut menyumbang
6,3 persen untuk perekonomian nasional. Pertanian semakin maju jika didukung
perbaikan jalan. Ini juga demi kesejahteraan masyarakat (petani) Sumut.
Komitmen
Penjabat Gubsu, Gatot Pujo Nugroho, untuk memperbaiki infrastrukur sebagai
prioritas utama, patut didukung. Asalkan pembangunan itu adalah untuk
kepentingan masyarakat bukan kepentingan segelintir orang (pengusaha), harus
bebas dari praktik KKN, dan mengutamakan kualitas. Semogalah benar-benar
bersih.
Tidak ada kata
terlambat untuk melakukan perubahan. Pembangunan yang selama ini rapuh dan
pro-pemilik modal harus berubah 180 derajat, yakni berkualitas dan pro-rakyat. Terakhir,
dibutuhkan kerja sama semua elemen masyarakat baik itu tokoh masyarakat, pers,
organisasi kemasyarakatan, dan pengguna jalan untuk membantu dan mengawasi pembangunan
jalan tersebut. Sebab, membangun jalan sama dengan membangun ekonomi. Demi
rakyat.
(Dimuat di Harian Medan Bisnis, 29 Maret 2011)
KISAH NYATA..............
BalasHapusAss.Saya ir Sutrisno.Dari Kota Jayapura Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor Ki Kanjeng saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya di kasih solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Kanjeng alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
Kanjeng di nmr 085320279333 Kiyai Kanjeng,ini nyata demi Allah kalau saya tidak bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.
KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!
((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))
Pesugihan Instant 10 MILYAR
Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :
Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
dll
Syarat :
Usia Minimal 21 Tahun
Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda
Proses :
Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
Harus siap mental lahir dan batin
Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
Pada malam hari tidak boleh tidur
Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :
Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
Ayam cemani : 2jt
Minyak Songolangit : 2jt
bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt
Prosedur Daftar Ritual ini :
Kirim Foto anda
Kirim Data sesuai KTP
Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR
Kirim ke nomor ini : 085320279333
SMS Anda akan Kami balas secepatnya
Maaf Program ini TERBATAS .